Header Ads

test

Memaknai Liburan - Memaknai Hari

Memaknai Liburan - Memaknai Hari

Liburan, sebenarnya sama dengan hari-hari lainnya. Hari terus bertambah. Bahkan bukan bertambah, tetapi berkurang. Iya, berkurang jatah kehidupan. Yang dulu kecil, sekarang sudah dewasa. Yang anak-anak, sekarang sudah bawa anak. Kehidupan berganti-ganti. Bergiliran. Jika tidak bergiliran, penuh dunia. Ada yang lahir, pun ada yang meninggal.

Begitulah dunia. Ada senang, ada bahagia. Ada juga sedih, ada juga duka. Bergiliran. Sibuk bekerja, sibuk liburan. Untuk umat Islam, hendaknya, dunia hanya dijadikan tempat bekerja. Bekerja untuk dunia dan akhirat. Jika pun berlibur, cukup sekadarnya saja. Karena liburan hakiki adalah di surga. Itulah liburan yang sesungguhnya. Meskipun berlibur, tetaplah berkarya. Mari buat diri kita bermanfaat. Bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan tentu agama.

Poin pertama, bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga, jangan terlalu menjadi beban. Baik fisik maupun finansial. Fisik, segera mandirilah. Finansial, tentu harus lebih mandiri. Saya kan masih sekolah, masih kuliah? Bisa kok. Ternyata banyak siswa/mahasiswa yang sudah bisa mandiri. Meski pun Anda dari keluarga berada, tidak ada salahnya mandiri. Bukankah lebih bangga, jika kuliah ternyata bisa Anda biayai sendiri :D

Ada bisnis yang tidak harus meninggalkan bangku sekolah/kuliah. Bisnis online sudah banyak. Jualan online. Mengapa tidak. Saya kenal beberapa rekan yang ngonline. Omset perbulan bisa puluhan. Bahkan saya tahu yang pajaknya saja, dari ngonline, hampir 8 jutaan. Pajaknya lho ya.... Berapa tuh pendapatannya?

bisnis online
Bisnis Nasa

Ah, dunia mulu yang dibahas. Tidak juga sih. Jika hanya untuk kebutuhan sendiri, mungkin 5-10 juta sudah cukup ya, untuk sebulan. Tetapi kan tidak harus egois. Jika ternyata pendapatan lebih dari itu, bisa disumbangkan ke panti-panti asuhan, untuk masyarakat kurang mampu. Atau untuk saudara-saudara kita di Palestina sana. Mengapa tidak. Inilah salah satu wujud bermanfaat untuk masyarakat, bermanfaat untuk agama.

Bukankah, sebaik-baik kita adalah yang paling banyak manfaatnya?

Ayo yang mau memanfaatkan waktunya, mulai bisnis dari sekarang.
Insyaallah kami siap jadi partnernya.

#BisnisNasa
#BisnisKesehatan
#BisnisPertanian

No comments:

Powered by Blogger.